Tren Teknologi Yang Akan Berkembang Di Masa Depan Dan Teknologi Cloud Computing, Mobile Computing, Ubiquitous Computing, Nano science dan Grid Technology
Tren Teknologi
Yang Akan Berkembang Di Masa Depan Dan Teknologi Cloud Computing, Mobile
Computing, Ubiquitous Computing, Nano science dan Grid Technology
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem informasi telah berkembang
seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat dan terbukti
sangat berperan dalam kegiatan perekonomian dan strategi penyelenggaraan
pembangunan. Keberadaan sistem informasi mendukung kinerja peningkatan
efisiensi, efektivitas dan produktivitas organisasi pemerintah dan dunia usaha,
serta mendorong pewujudan masyarakat yang maju dan sejahtera. Dalam
mendukung penyampaian suatu informasi maka dimanfaatkanlah teknologi informasi,
yang menggunakan teknologi computer sebagai media utama dalam penyampaian
informasi. Istilah ini sendiri merupakan perkembangan dari istilah Sistem
Informasi . Semakin tinggi kualitas teknologi informasi yang digunakan maka
tingkat efektfitas dan efisiensi nya semakin baik. Teknologi yang berkembang
tidak hanya menggerakkan dan menolong bidang pengolahan data, tetapi juga
menggerakkan pebisnis dalam menjalankan usahanya. Pengarsipan data,
penjurnalan, produktivitas dan pemasaran menjadi bagian besar dalam teknologi
saat ini.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa tren teknologi yang akan berkembang di
masa depan ?
2. Apa itu teknologi Cloud Computing, Mobile
Computing, Ubiquitous Computing, Nano Science dan Grid Technology?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui teknologi yang akan
digunakan di masa depan.
2. Menambah pengetahuan dan wawasan di bidang
teknologi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Tren
Teknologi Yang Akan Berkembang Di Masa Depan
Internet of Things
Internet of Things
·
Pengertian
Internet of Things, atau dikenal dengan
singkatan IoT merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat
dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun
kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga
pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi,
peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan
lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.
Pada
dasarnya, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan
secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet.
Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999
dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.
·
Cara
Kerja
Cara
Kerja Internet of Things yaitu dengan memanfaatkan sebuah argumentasi
pemrograman yang dimana tiap-tiap perintah argumennya itu menghasilkan sebuah
interaksi antara sesama mesin yang terhubung secara otomatis tanpa campur
tangan manusia dan dalam jarak berapa pun. Internetlah yang menjadi penghubung
di antara kedua interaksi mesin tersebut, sementara manusia hanya bertugas
sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung.
Tantangan
terbesar dalam mengkonfigurasi Internet of Things ialah menyusun jaringan
komunikasinya sendiri, yang dimana jaringan tersebut sangatlah kompleks, dan
memerlukan sistem keamanan yang ketat. Selain itu biaya yang mahal sering
menjadi penyebab kegagalan yang berujung pada gagalnya produksi.
· Manfaat
Banyak
manfaat yang didapatkan dari internet of things. Pekerjaan yang dilakukan
menjadi cepat, mudah, dan efisien. Dapat juga mendeteksi pengguna dimanapun ia
berada. Sebagai contoh barcode yang tertera pada sebuah produk. Dengan barcode
tersebut, bisa dilihat produk mana yang paling banyak terjual dan produk mana
yang kurang diminati. Selain itu dengan barcode juga bisa memprediksi produk
yang stoknya harus ditambah atau dikurangi. Dengan barcode tak perlu susah –
susah menghitung produk secara manual.
Contoh
lain saat pergi ke Singapore. Jika ingin bepergian menggunakan transportasi
umum seperti MRT atau bis cukup menggunakan atau membeli EZ-link
card. EZ-link card biasanya dipakai oleh para wisatawan yang mengunjungi
Singapore sebagai pengganti uang untuk membayar jasa transportasi yang telah
digunakan. Sedangkan warga negara Singapore sendiri menggunakan ktp ataupun
kartu pelajar sebagai alat membayarnya. Cara ini lebih efisien dan cepat
ketimbang kita menggunakan uang tunai. Jika menggunakan uang tunai, masih harus
mengantri untuk membayar, belum lagi jika membayar dengan nilai nominal uang
besar, maka harus menunggu untuk mendapatkan uang kembalian.
B. Teknologi
Cloud Computing, Mobile Computing, Ubiquitous Computing, Nano science dan Grid
Technology
1. Cloud Computing
Cloud
computing (komputasi awan) merupakan gabungan pemanfaatan teknologi
komputer (komputasi) dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet
(awan) yang mempunyai fungsi untuk menjalankan program atau aplikasi melalui
komputer – komputer yang terkoneksi pada waktu yang sama, tetapi tak semua yang
terkonekasi melalui internet menggunakan cloud computing.
Teknologi
komputer berbasis sistem Cloud ini merupakan sebuah teknologi yang menjadikan
internet sebagai pusat server untuk mengelola data dan juga aplikasi pengguna.
Teknologi ini mengizinkan para pengguna untuk menjalankan program tanpa
instalasi dan mengizinkan pengguna untuk mengakses data pribadi mereka melalui
komputer dengan akses internet.
·
Cara Kerja Sistem Cloud Computing
Sistem
Cloud bekerja menggunakan internet sebagai server dalam mengolah data. Sistem
ini memungkinkan pengguna untuk login ke internet yang tersambung ke program
untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan tanpa melakukan instalasi.
Infrastruktur seperti media penyimpanan data dan juga instruksi/perintah dari
pengguna disimpan secara virtual melalui jaringan internet kemudian perintah –
perintah tersebut dilanjutkan ke server aplikasi. Setelah perintah diterima di
server aplikasi kemudian data diproses dan pada proses final pengguna akan
disajikan dengan halaman yang telah diperbaharui sesuai dengan instruksi yang
diterima sebelumnya sehingga konsumen dapat merasakan manfaatnya.
Contohnya
lewat penggunaan email seperti Yahoo ataupun Gmail. Data di beberapa server
diintegrasikan secara global tanpa harus mendownload software untuk
menggunakannya. Pengguna hanya memerlukan koneksi internet dan semua data
dikelola langsung oleh Yahoo dan juga Google. Software dan juga memori atas
data pengguna tidak berada di komputer tetapi terintegrasi secara langsung
melalui sistem Cloud menggunakan komputer yang terhubung ke internet.
2.
Mobile
Computing
mobile computing adalah
seperangkat benda atau teknologi yang memiliki teknologi secanggih yang sering
disebut sebagai mobile computer (portable
computer) dan mampu melakukan
komunikasi dengan jaringan tanpa kabel (nirkabel) walaupun user atau pengguna
dari alat tersebut sedang melakukan perpindahan.
Jenis Mobile Computing :
-
Laptop
-
Wearable
computer
-
PDA
-
Smartphone
-
Carputer
-
UMPC
Kelebihan :
a.
Mobilitas
Anda tidak perlu mengikat diri ke tempat tertentu. Anda
dapat melakukan pekerjaan Anda saat duduk di mobil atau kereta api. Anda dapat
berkomunikasi dengan orang lain sambil duduk di mana saja di dunia. Anda dapat
chatting online dengan teman-teman Anda dan anggota keluarga sambil duduk di
pantai. Anda dapat melakukan pekerjaan kantor Anda sambil duduk di mana saja.
b.
Keefektifan
Dengan menggunakan mobile computing, lebih banyak pekerjaan
dapat diselesaikan karena fleksibilitas dalam hal tempat bekerja
Kekurangan :
a. Rendahnya jaringan bandwidth
Pengguna mobile dapat terhubung ke
jaringan nirkabel melalui berbagai jaringan komunikasi termasuk radio nirkabel,
wireless Local Area Network (LAN), nirkabel selular, satelit, dll Setiap jaringan
nirkabel menyediakan kapasitas bandwidth yang berbeda. Namun, bandwidth
nirkabel ini terlalu kecil dibandingkan dengan jaringan tetap seperti ATM
(Asynchronous Transfer Mode) yang dapat memberikan kecepatan hingga 155Mbps.
b. Biaya komunikasi asimetrik
Kapasitas bandwidth yang berbeda
antara hilir komunikasi dan komunikasi upstream telah menciptakan sebuah
lingkungan baru yang disebut Lingkungan Komunikasi asimetrik. Bahkan, ada dua
situasi yang dapat mengakibatkan komunikasi asimetri, Salah satunya adalah
karena kemampuan perangkat fisik. Misalnya, server memiliki pemancar siaran
kuat, sedangkan klien mobile memiliki kemampuan transmisi kecil. Yang lain
adalah karena pola aliran informasi dalam aplikasi. Misalnya, dalam situasi
dimana jumlah server jauh lebih sedikit daripada jumlah klien, itu adalah
asimetris karena ada tidak kapasitas yang cukup untuk menangani permintaan
simultan dari beberapa klien.
c. Koneksi yang lemah
pengguna Mobile sering terputus dari
jaringan. Hal ini mungkin terjadi karena beberapa alasan, termasuk kegagalan
sinyal, jangkauan sinyal yang kurang luas, area blank spot, dan penghematan
daya. Tetapi hal ini juga bisa menguntungkan karena modus aktif membutuhkan
seribu kali power lebih besar daripada perangkat dalam kondisi standby atau
mode sleep. Sinyal radio nirkabel mungkin juga akan melemah karena jarak yang
jauh dari sumber sinyal dimana pengguna bergerak.
d. Konsumsi tenaga
Mobile computing sangat bergantung
pada daya tahan baterai.
3. Ubiquitous Computing
Ubiquitous
Computing (sering disingkat menjadi “ubicomp”) Ubiquitous bisa di artikan
dimana-mana sedangkan Computing adalah komputer jadi Ubiquitous Computing
adalah suatu sistem yang memungkinkan manusia berinteraksi dengan komputer
secara kontinyu, dimana saja, kapan saja dan bagaimana saja. ubiquitos
computing, merupakan teknologi (terutama teknologi komputer) digunakan dan
menyatu di dalam objek dan aktivitas manusia, sehingga di manapun kita berada
kita bisa memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.” Ubiquitous
Computing (komputasi dimana-mana) diperkenalkan pertama kali oleh Mark Weiserpada
tahun 1988 selagi menjabat sebagai Chief Technologist di Xerox Palo Alto
Research Center (PARC).
·
Aspek-aspek
yang Mendukung Pengembangan Ubiquitous Computing
a. Natural Interfaces
Sebelum
adanya konsep ubicomp sendiri, selama bertahun-tahun kita telah menjadi saksi
dari berbagai riset tentang natural interfaces, yaitu penggunaan aspek-aspek
alami sebagai cara untuk memanipulasi data, contohnya teknologi semacam voice
recognizer ataupun pen computing. Saat ini implementasi dari berbagai riset
tentang input alamiah beserta alat-alatnya tersebut yang menjadi aspek
terpenting dari pengembangan ubicomp.
Kesulitan
utama dalam pengembangan natural interfaces adalah tingginya tingkat kesalahan
(error prone). Dalam natural interfaces, input mempunyai area bentuk yang lebih
luas, sebagai contoh pengucapan vokal “O” oleh seseorang bisa sangat berbeda
dengan orang lain meski dengan maksud pengucapan yang sama yaitu huruf “O”.
Penulisan huruf “A” dengan pen computing bisa menghasilkan ribuan kemungkinan
gaya penulisan yang dapat menyebabkan komputer tidak dapat mengenali input
tersebut sebagai huruf “A”. Berbagai riset dan teknologi baru dalam Kecerdasan
Buatan sangat membantu dalam menemukan terobosan guna menekan tingkat kesalahan
(error) di atas. Algoritma Genetik, Jaringan Saraf Tiruan, dan Fuzzy Logic
menjadi loncatan teknologi yang membuat natural interfaces semakin “pintar”
dalam mengenali bentuk-bentuk input alamiah.
b. Wireless Computing
Komputasi nirkabel mengacu pada
penggunaan teknologi nirkabel untuk menghubungkan komputer ke jaringan.
Komputasi nirkabel sangat menarik karena memungkinkan pekerja terlepas dari
kabel jaringan dan mengakses jaringan dan layanan komunikasi dari mana saja
dalam jangkauan jaringan nirkabel. Komputasi nirkabel telah menarik minat pasar
yang sangat besar, seperti saat ini banyaknya permintaan konsumen untuk
jaringan rumah secara nirkabel.
c. Context Aware Computing
Context aware computing adalah salah
satu cabang dari ilmu komputer yang memandang suatu proses komputasi tidak
hanya menitikberatkan perhatian pada satu buah obyek yang menjadi fokus utama
dari proses tersebut tetapi juga pada aspek di sekitar obyek tersebut. Sebagai
contoh apabila komputasi konvensional dirancang untuk mengidentifikasi siapa
orang yang sedang berdiri di suatu titik koordinat tertentu maka komputer akan
memandang orang tersebut sebagai sebuah obyek tunggal dengan berbagai
atributnya, misalnya nomor pegawai, tinggi badan, berat badan, warna mata, dan
sebagainya.
d. Micro-nano technology
Perkembangan teknologi mikro dan
nano, yang menyebabkan ukuran microchip semakin mengecil, saat ini menjadi
sebuah faktor penggerak utama bagi pengembangan ubicomp device. Semakin kecil
sebuah device akan menyebabkan semakin kecil pula fokus pemakai pada alat
tersebut, sesuai dengan konsep off the desktop dari ubicomp. Teknologi yang
memanfaatkan berbagai microchip dalam ukuran luar biasa kecil semacam T-Engine
ataupun Radio Frequency Identification (RFID) diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari dalam bentuk smart card atau tag. Contohnya seseorang yang
mempunyai karcis bis berlangganan dalam bentuk kartu cukup melewatkan kartunya
tersebut di atas sensor saat masuk dan keluar dari bis setelah itu saldonya
akan langsung didebet sesuai jarak yang dia tempuh.
4.
Nano science
Nanotechnology
(teknologi nano) adalah ilmu (science) untuk membuat mesin-mesin yang berukuran
sangat kecil, dalam level molekul. Nama ini diperoleh dari kata {nanometer}
yang berarti sepermilyar meter (10 pangkat minus 9), yaitu ukuran dari
mesin-mesin ini.
Technology nano
kadang juga disebut sebuah rekayasa pada tingkatan molekuler, merupakan area
multidisiplin dari berbagai ilmu terapan dan teknik dengan tujuan untuk
mendesain dan membuat komponen dan sistem yang sangat kecil.
Peran teknologi
nano dalam IT (information technology), sudah tidak diragukan lagi.
Bertambahnya kecepatan komputer dari waktu ke waktu, meningkatnya kapasitas
hardisk dan memori, semakin kecil dan bertambahnya fungsi telepon genggam,
adalah contoh-contoh kongkrit produk teknologi nano di bidang IT.
5. Gird Technology
Pengertian dari Grid Computing itu
sendiri adalah sebuah sistem komputasi terdistribusi, yang memungkinkan seluruh
sumber daya (resource) dalam jaringan, seperti pemrosesan, bandwidth jaringan,
dan kapasitas media penyimpan, membentuk sebuah sistem tunggal secara vitual.
Seperti halnya pengguna internet yang mengakses berbagai situs web dan
menggunakan berbagai protokol seakan-akan dalam sebuah sistem yang berdiri
sendiri, maka pengguna aplikasi Grid computing seolah-olah akan menggunakan
sebuah virtual komputer dengan kapasitas pemrosesan data yang sangat besar.
· Kelebihan
dan Kekurangan Grid Computing
Penggunaan Grid Computing System
untuk perusahaan-perusahaan akan banyak memberikan manfaat, baik manfaat secara
langsung maupun tidak langsung. Beberapa manfaat tersebut antara lain :
a.
Grid
computing menjanjikan peningkatan utilitas, dan fleksibilitas yang lebih besar
untuk sumberdaya infrastruktur, aplikasi dan informasi. Dan juga menjanjikan
peningkatan produktivitas kerja perusahaan.
b.
Grid
computing bisa memberi penghematan uang, baik dari sisi investasi modal maupun
operating cost–nya.
Dan beberapa hambatan yang dialami
oleh masyarakat Indonesia dalam mengaplikasikan teknologi grid computing adalah
sebagai berikut :
a.
Manajemen
institusi yang terlalu birokratis menyebabkan mereka enggan untuk merelakan
fasilitas yang dimiliki untuk digunakan secara bersama agar mendapatkan manfaat
yan lebih besar bagi masyarakat luas.
b.
Masih
sedikitnya Sumber Daya Manusia yang kompeten dalam mengelola grid computing.
Contonhya kurangnya pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT maupun user non
teknisi mengenai manfaat dari grid computing itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan teknologi
semakin modern dan cepat. Setiap orang tidak bisa menghindar
dari kemajuan teknologi. Dengan adanya perkembangan yang semakin
canggih kita dapat mudah terhubung dengan daerah – daerah lain dengan cepat dan
mudah. Bahkan pekerjaan berat sekalipun dapat kita kerjakan dengan cepat karena
faktor teknologi yang membantu setiap saat kapan pun kita mau.
Daftar Pustaka
Komentar
Posting Komentar